TECHNOLOGY, BUSINESS and PSYCHOLOGI

Senin, 24 Oktober 2016

Agar otak saya tidak jadi Tumpul!

sumber: Nurul Purnama Sari
Dua bulan lalu saya memulai aktivitas magang, sebagai mahasiswa semester 7 jurusan administrasi bisnis, magang adalah salah satu syarat penting dalam kelulusan.

Lebih dari itu kaum idealis (seperti saya) menganggap magang sebagai kesempatan besar untuk berkembang, menghirup udara dunia kerja yang penuh tantangan dan dinamika.

Optimisme yang Berbahaya

sumber: Divine Life
Hal-hal yang terjadi pada saya belakangan ini membuat saya menyadari beberapa hal penting. Salah satu hal enting tersebut adalah optimise yang membuat mu terlena, kita melihat dan mendengarkan begitu banyak informasi yang menyampaikan betapa pentingnya optimisme, betapa optimisme dapat membuat hidupmu menjadi luar biasa lebih baik.
Saya masih setuju bahwa optimis itu penting, namun sikap optimis yang tidak berjalan dijalur yang benar ternyata dapat juga membawa masalah. Saya berkata seperti ini karena belakangan saya mengalaminya.

Apa yang saya rasakan adalah optimisme yang membangun ekpektasi, yang pikiran positif kita terkadang membawa kita untuk mengharapkan hal-hal baik terjadi dalam hidup kita, dengan kata lain kita mulai berekspektasi.

Namun apa yang menjadi rahasia umum yang hampir dari kita semua tahu bahwa ekspektasi seringkali berbanding jauh dengan kenyataan yang terjadi, kemudian kita bersama tahu apa yang terjadi pada orang yang menghadapi realita yang tidak ia harapkan, ya betul kesedihan.

Apa yang saya temui makin membuat saya yakin bahwa optimisme juga harus dikelola dengan baik, kondisi ideal dimana pemikiran positif kita bersandingan dengan kemampuan melihat realita yang ada, dengan begitu mungkin hidup kita bisa jadi lebih baik, karena selalu positif dalam segalah hal tidaklah semudah yang ditulis dalam buku-buku pengembangan diri.

"Expectation is the root of all heartache" begitu kata William Shakespeare